Zetizen Goes To School yang digelar FSP ISI Surakarta dan Jawa Pos Radar Solo di SMAN 1 Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, Rabu (31/1/2024) (AREIF BUDIMAN/RADAR SOLO).

Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta berkolaborasi dengan Jawa Pos Radar Solo, menggelar safari ke SMA/SMK/MA sederajat se Solo Raya. Kegiatan bertajuk Zetizen Goes To School ini diawali di SMAN 1 Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, Rabu (31/1). Mau tahu bagaimana suasananya? Sangat superduper heboh!. Totalitas Smanja –julukan SMAN 1 Jatisrono– dalam Zetizen Goes To School layak diacungi jempol. Tercatat 864 siswa kelas X, XI, dan XII tumpah ruah di aula sekolah setempat. Mereka dengan antisiasme tinggi mengikuti tiap sesi safari. Rangkaian safari diawali sambutan dari Kepala SMAN 1 Jatisrono Tri Andari Setyaningrum. Dalam sambutannya, dia mengapresiasi giat safari ini. Karena bisa memberikan bekal kompetensi kepada seluruh siswanya. Terutama di bidang seni budaya dan jurnalistik.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk anak-anak. Ini sebagai pembelajaran yang berbeda. Dengan ilmu yang didapat (dari kegiatan ini), semoga bisa menambah wawasan siswa,” ucap perempuan yang akrab disapa Arik tersebut.

Selanjutnya tiba giliran sambutan General Manager Jawa Pos Radar Solo Andi Aris, disusul sambutan Wakil Dekan (WD) III FSP ISI Surakarta Bondet Wrahatnala. Menyusul perform dari lima mahasiswa Program Studi (Prodi) Etnomusikologi FSP ISI Surakarta. Menampilkan repertoar bertajuk Harmoni Bunyi. Sebuah musik kolaborasi budaya Betawi dan Minang.

Sesi berikutnya, yakni sosialisasi oleh WD III FSP ISI Surakarta Bondet Wrahatnala. Pada kesempatan ini, Bondet mengenalkan enam prodi yang ada di FSP ISI Surakarta. Mulai dari Etnomusikologi, Pedalangan, Tari, Teater, Karawitan, dan yang baru disahkan Koreografi Inkuiri. Bondet berharap dari safari Zetizen Goes To School ini dapat menarik minat para siswa jenjang SMA/SMK/MA sederajat, untuk melanjutkan studinya di ISI Surakarta. Mengingat saat ini banyak sekali potensi seniman di Pulau Jawa, khususnya dari Jawa Tengah. “Secara statistik mahasiswa kami banyak yang dari luar Jawa Tengah. Mereka tertarik untuk mempelajari dan melestarikan kesenian ini. Mengapa yang dari Jawa Tengah tidak?,” terang Bondet.

Berikutnya giliran Dosen Etnomusikologi FSP ISI Surakarta Bondan Aji Manggala memberikan sosialisasi. Bondan mengaku, seluruh sendi kehidupan membutuhkan seni. Ambil contoh pakaian yang dikenakan para siswa, semuanya didesain oleh seniman. Sehingga dia mengimbau, agar para siswa tidak perlu galau dengan masa depan seniman. “Teman saya seniman, pernah menang lomba logo PT KAI (Kereta Api Indonesia). Itu buatnya di coffee shop. Dikerjakan selama dua minggu. Akhirnya logo itu dibeli PT KAI dengan harga 2,5 miliar,” papar Bondan.

Di waktu yang sama, sekira 70 siswa kelas X dan XI bergeser ke salah satu laboratorium. Mereka mengikuti sesi pelatihan jurnalistik. Dipandu Wakil Pemimpin Redaksi Jawa Pos Radar Solo Tri Wahyu Cahyono. Peserta diberi bekal seputar dunia jurnalistik. Mulai dari proses peliputan hingga penyajian berita, baik di media cetak, online, maupun TV.

Masih belum cukup, peserta juga mendapat pelatihan seputar fotografi. Dipandu Fotografer Jawa Pos Radar Solo Arief Budiman. Menjabarkan tentang pengambilan sudut gambar, komposisi, framing, pencahayaan, dan sebagainya. Peserta juga diberi kesempatan mencoba mengoperasikan kamera dan memotret. Peserta pelatihan yang mayoritas anggota majalah Focus milik Smanja, terlihat sangat antusias mengikuti sesi pelatihan jusnalistik.

Zetizen Goes To School masih akan berlanjut, pekan ini. Tepatnya menyambangi SMAN 1 Simo, Kabupaten Boyolali, Jumat (2/2/2024). Terus simak kehebohan dan keseruannya bersama FSP ISI Surakarta dan Jawa Pos Radar Solo. (zia/fer)

Sumber: Radar Solo.