Kedekatan yang erat antar alumni, menjadi nilai tambah bagi para lulusan baru. Terlebih bagi lulusan yang belum mendapatkan pekerjaan. Inilah yang melandasi Ikatan Keluarga Alumni Artistika Institut Seni Indonesia (IKA-Artistika ISI) Surakarta, membuka konektivitas secara luas, sekaligus memfasilitasi mahasiswa dalam mendapatkan dan mengembangkan karir. Mengusung tema ”Proses Kreatif dan Pengembangan Potensi Diri”, IKA-Artistika ISI Surakarta dengan reformasi susunan kepengurusan baru, menggelar seminar pengembangan karir bagi calon wisudawan 2023. Kegiatan digelar di Teater Besar Gendhon Humardani ISI Surakarta, kemarin (13/4). Ketua Umum IKA-Artistika ISI Surakarta Bambang Nugroho menjelaskan, alumni berperan strategis dalam menjamin mutu pendidikan di perguruan tinggi. Merupakan sumber daya potensial yang dapat diberdayakan. Alumni juga berperan sebagai inspirator, role model, sekaligus mentor dalam perkembangan perguruan tinggi. Serta memberikan peluang untuk mengakses pengembangan profesi, meningkatkan perekrutan mahasiswa, pengumpulan dana, termasuk mendukung reputasi kampus.”Kami berharap, ke depan seniman-seniman ISI Surakarta menjadi seniman yang unggul dari kampus seni yang lain. Sehinggadalam hal ini, IKA-Artistika membantu menumbuhkan motivasi karir mahasiswa,” ucapnya. Pembimbingan karir, lanjut Bambang, seharusnya dilakukan sejak awal mahasiswa masuk bangku kuliah. Sehingga mereka sudah memiliki tujuan yang akan diraih, setelah selesai kuliah nanti. Bambang menambahkan, pembimbingan karir dari alumni memudahkan mahasiswa untuk mencapai tujuannya. ”Analoginya, dari awal masuk kuliah mahasiswa sudah naik kereta api Argo Lawu. Sudah tahu pasti jurusannya Jakarta. Misal tidak sampai, minimal turun di Jatinegara. Atau setelah turun sudah tahu akan melakukan apa? Itu akan lebih baik lagi,” urai Bambang. Ke depan, IKA-Artistika akan melakukan tracing para alumni yang tersebar di semua lini dan bidang usaha. Kemudian ditindaklanjuti menjadi pilihan tempat magang bagi mahasiswa ISI Surakarta, sebelum terjun ke masyarakat. ”Jadi intinya, IKA-Artistika membantu menyiapkan tempat konsolidasi teman-teman alumni. Menjadi kepanjangan tangan untuk menyampaikan informasi-informasi, guna meningkatkan kualitas institusi,” imbuhnya. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni ISI Surakarta Sugeng Nugroho menambahkan, sebagai penghubung antaralumni, IKA-Artistika berperan aktif dalam memperluas jaringan kerja sama. Terutama di bidang seni dan budaya. Termasuk dengan instansi pemerintahan,swasta, serta dunia usaha dan dunia industri (DUDI).Nah, keberadaan IKA-Artistika ini menurut Sugeng, dapat membuka konektivitas atau relasi yang luas. Sekaligus memfasilitasi kemajuan ISI Surakarta.”Ikatan alumni ini penting untuk menjalin komunikasi antara alumni dengan institusi. Termasuk antar alumni itu sendiri. Sebuah Institusi bisa dikenal melalui alumninya. Institusi yang bagus juga karena alumninya yang keren,” tandasnya. Menurut Sugeng, alumni berperan penting menjembatani para calon mahasiswa baru untuk masuk ke institusi. Keberadaan IKA-Artistika merupakan jawaban, bagaimana menyiapkan para alumni sesuai kebutuhan DUDI. Sehingga campur tangan alumni yang sudah lebih dulu terjun ke DUDI, akan membantu institusi dalam mengembangkan kompetensi mahasiswa sesuai bidangnya masing-masing.”Ikatan alumni ini hukumnya wajib. Harus ada. Adanya IKA-Artistika, para alumni bisa merekomendasikan apa yang terjadi dan dibutuhkan lapangan kerja. Termasuk apa yang harus di ubah oleh perguruan tinggi. Entah itu kurikulumnya atau muatan mata kuliahnya. Sehingga menyesuaikan dengan dunia luar,” urainya.Sementara itu, Ketua Harian IKA-Artistika Joko Suyanto menyebut bimbingan karir dan sharing alumni ini merupakan agenda tahunan jelang wisuda. Didesain untuk membekali alumni, sebelum memasuki dunia kerja. Karena di era industri seperti saat ini, mahasiswa dihadapkan pada tantangan yang beragam. Termasuk persaingan yang ketat. Maka para lulusan institusi saat ini, harus ramah dengan perkembangan industri.”Salah satu caranya dengan berkolaborasi bersama alumni, untuk membentuk jejaring di DUDI. Prinsipnya IKA-Artistika mewadahi itu semua. Dan kami juga ingin mengubah mindset mahasiswa, bahwa lulus tidak harus jadi Pegawai Negeri sipil (PNS),” ucapnya. (ian/fer)