Meningkatkan kualifikasi dan keilmuan dosen, Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta menggelar pelatihan penulisan artikel ilmiah pada jurnal bereputasi. Pelatihan diikuti 10 dosen di Studio IAS Jogja, Selasa (21/5).

Dekan FSP ISI Surakarta Tatik Harpawati menjelaskan, program coaching clinic melalui penulisan artikel ilmiah terindeks Scopus ini untuk menunjang jenjang karir dosen. Sebab salah satu syarat seorang dosen naik pangkat, yakni menerbitkan artikel ilmiah pada jurnal bereputasi. Ambil contoh dosen dengan pangkat pembina tingkat I golongan IIID, menuju pangkat pembina golongan IVA atau lektor kepala. “Kami ingin hadir dalam jenjang karier dosen. Dosen S2 dan S3 yang akan ke jenjang lebih tinggi, kami dampingi dalam penulisan artikel ilmiah. Karena kami menyadari, menembus jurnal bertaraf internasional bereputasi sangat sulit. Maka dibutuhkan pelatihan-pelatihan,” ucap Tatik.

Tatik menambahkan, beberapa dosen terkendala artikel ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal bertaraf internasional untuk meningkatkan jenjang kariernya. “Kami prihatin dengan beberapa dosen yang sudah doktor, sampai pensiun tidak bisa mencapai jenjang karier tertingginya, yaitu guru besar atau profesor. Karena terkendala jurnal terindeks Scopus,” imbuhnya.

Pelatihan penulisan artikel ilmiah di jurnal internasional terindeks Scopus tersebut dilaksanakan dalam dua gelombang. Menggandeng Abdullah Scholar Foundation Jogjakarta. Gelombang pertama diikuti empat dosen FSP pada 21-25 lalu. Meliputi Dekan FSP Tatik Harpawati, serta tiga Wakil Dekan III FSP yakni Bondet Wrahatnala, Ananto Sabdo Aji, dan Mukhlas Alkaf.

Berikutnya, gelombang kedua dilaksanakan pada 11-15 Juni mendatang. Akan diikut enam dosen lainnya, yakni Wakil Dekan I FSP Isa Ansari; Ketua Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Pengembangan Pembelajaran, dan Penjaminan Mutu (LP2MP3M) Sunardi; Kaprodi Studi Etnomusikologi Kiswanto; Aton Rustandi Mulyana; Wahyu Novianto; dan Renaldi Lestianto Utomo Putro. Program pelatihan tersebut didanai DIPA ISI Surakarta.

Tatik menambahkan, selama lima hari peserta mengikuti pelatihan secara intens dengan mentor profesional. Tidak hanya diajarkan kepenulisan, tetapi juga hal-hal teknis mengenai jurnal. Selama pelatihan, mereka membuat satu artikel ilmiah hingga mencapai 75 persen. Pendampingan dilanjutkan secara daring, hingga artikel ilmiah diterbitkan pada jurnal internasional bereputasi. Bahkan hingga peserta merasa tidak memerlukan pendampingan lagi.

“Harapannya dosen yang mengikuti pelatihan bisa menularkan ilmunya kepada dosen-dosen lain. Sehingga lebih banyak dosen yang mahir menulis artikel ilmiah bertaraf internasional,” bebernya.

Tatik menyadari, masih banyak dosen di lingkungan FSP yang kesulitan menulis artikel ilmiah bereputasi. Meskipun kemampuan sebagai seniman tidak diragukan lagi. “Jadi, kami mendorong para dosen agar seimbang. Andal dalam bidang kesenimanan dan di bidang kepenulisan,” paparnya. Sementara itu selain meningkatkan kepangkatan dosen, penerbitan artikel ilmiah dalam jurnal terindeks Scopus juga menunjang peningkatan akreditasi program studi. “Semua muaranya pada kemajuan ISI Surakarta,” tegasnya. (zia/fer)

Sumber: Radar Solo