Tim Program Diseminasi Inovasi Seni (PDIS) Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta menghibahkan alat penghantar getaran musik bernama Budmergo kepada Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Karanganyar dan SLB Anugerah Colomadu Karanganyar, kemarin (20/12/2024).

Inovasi ini bertujuan membantu pembelajaran seni pertunjukan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) terutama dengan hambatan dengar. Masing-masing SLB menerima dua unit Budmergo dengan empat modul. Ketua Tim PDIS Bondet Wrahatnala menjelaskan, Budmergo dirancang untuk memperlancar aktivitas seni pertunjukan siswa SLB. Alat ini mentransmisikan musik menjadi getaran, sehingga teman tuli bisa mengekspresikan diri dengan gerakan tari.

"Satu set terdiri dari dua modul untuk dua orang, disertai flashdisk berisi panduan dan musik dengan getaran yang lebih terasa. Alat ini kami uji coba agar siswa bisa berekspresi lebih bebas," ujarnya.
Bondet yang juga Wakil Dekan III FSP itu menambahkan, alat ini telah melalui uji coba dan evaluasi sebelumnya. Dia menegaskan pihaknya berkomitmen dalam pemanfaatan alat tersebut.

"Kami berencana menjadikannya model untuk disosialisasikan ke SLB lain melalui kerja sama dengan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Wilayah VI," kata dia.

Anggota tim, Bondan Aji Manggala berharap kerja sama ini berlanjut dan mampu menciptakan pertunjukan baru yang melibatkan alat inovatif tersebut. "Kami berterima kasih atas partisipasi semua pihak," lanjutnya. Kepala SLBN Karanganyar Farida Yuliati menyambut baik bantuan ini. Pihaknya dan Komunitas Seni Anak Berbakat berharap adanya inovasi lain yang tidak hanya berfokus pada ABK jenis B.
"Kami merasa dihargai karena perhatian tim kepada SLBN Karanganyar. Imbasnya tidak hanya pada institusi, tetapi juga pada anak yang merasa diberi kesempatan untuk mengembangkan potensinya. Semoga kerja sama ini terus berlanjut," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Anugerah Cinta Karanganyar Eko Setiyoasih menyampaikan apresiasinya atas dukungan ISI Surakarta terhadap yayasan dan SLB Anugerah. Terima kasih atas perhatian dan dukungan untuk pengembangan siswa berkebutuhan khusus," ungkapnya.

Tim PDIS beranggotakan dua dosen peneliti yaitu Jonet Sri Kuncoro dan Bondan Aji Manggala. Serta tiga pranata laboratorium pendidikan (PLP) Agus Budiyanto, Muhamad Nurhadi, dan Dana Adi Arya Pradipta, yang berperan sebagai perancang Budmergo. Selain itu, 16 mahasiswa FSP ISI Surakarta juga dilibatkan, termasuk 10 mahasiswa dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Sekadar informasi, Budmergo merupakan perangkat wireless yang memungkinkan penyandang disabilitas pendengaran untuk "merasakan" musik. Alat ini dipasang di jari-jari tangan, mentransfer suara menjadi getaran yang dapat dirasakan, memberikan pengalaman baru menikmati musik. Program ini berawal dari riset sejak 2018 dan mendapat dukungan dana dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (zia/wa)

Sumber: Radar Solo